Selasa, 22 Desember 2009

TENTANG KAMI


KAMI ADALAH SEKELOMPOK ANAK MUDA YANG SUKA BERLIBUR DAN JALAN-JALAN. AWALNYA HOBBY INI HANYA TERBATAS KAWAN DEKATNYA, NAMUN MEMASUKI TAHUN 2010, KAMI INGIN MEMBAGI SUASANA LIBURAN INI BERSAMA KAWAN-KAWAN YANG LAIN.

KARENA ITU KAMI MENYIAPKAN BEBERAPA PROGRAM PEMANASAN DIAWAL TAHUN 2010, NANTINYA PADA BULAN-BULAN
BERIKUTNYA PROGRAMNYA MULAI MENANTANG DAN PENUH PENGALAMAN YANG LAIN

UNTUK SEMENTARA KANTOR KAMI DI DEPOK NAMUN KAMI USAHAKAN AGAR MANDIRI DAN TIDAK MEMBEBANI TEMAN-TEMAN YANG LAIN


KURANG JELAS HUBUNGI KAMI :dunia.wisata@gmail.com ATAU TELPON : 08561873345

Sabtu, 19 Desember 2009

KEBON RAYA CIBODAS



Sudah pernah ke Kebun Raya Cibodas? Dan bayak yang belum tahu Cibodas adalah salah satu tempat ini adalah sorga dunia. Sorga dunia? Ya, sorga dunia. . Adalah Dr. F.W.Went, seorang ahli fisiologi tumbuhan asal Jerman yang lama bermukim di Indonesia yang memberi predikat itu. Tuturnya lebih jauh: “If paradise still exist on earth, Cibodas must have been part of it” (Seandainya masih ada sorga di muka bumi ini, maka Cibodas pastilah bagian daripadanya). Dr. Went tentu tidak basa-basi, karena keberadaan Kebun Raya Cibodas bukan sekadar sarat dengan panorama yang cantik, namun jauh lebih penting dari itu. Dalam usianya yang ke–157, Kebun Raya Cibodas mampu menempatkan posisinya sebagai kawasan konservasi yang sangat ideal bagi pertumbuhan tanaman dataran tinggi basah, temperate maupun tanaman sub tropik. Karena alasan itulah, maka UNESCO dengan MAB pada tahun 1977 menetapkan Kebun Raya Cibodas dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP) sebagai satu dari enam cagar biosfer yang ada di Indonesia
Di samping itu Kebun Raya Cibodas juga dinobatkan sebagai salah satu Tourist Destination Area dan sebagai The Second Tourist Wonder of West Java dari The Seven Tourist Wonder of West Java. Kini setiap tahunnya Kebun Raya Cibodas dikunjungi sekitar 1 (satu) juta orang baik itu wisatawan domestik yang datang dari Jakarta, Bandung, Bogor dan sekitarnya maupun wisatawan manca negara.

Konservasi
Dalam kiprahnya selama ini Kebun Raya Cibodas telah banyak memberikan kontribusi dalam memajukan bidang konservasi, pendidikan, penelitian, dan juga pariwisata. Jadi Kebun Raya Cibodas bukan Cuma berfungsi sebagai tempat wisata, tetapi juga sebagai tempat pendidikan dan penelitian. Sebagai tempat penelitian, Kebun Raya Cibodas dengan luas sekitar 125 ha ini tampaknya layak menyandang predikat itu. Didalamnya terdapat beberapa tempat yang indah dan juga memiliki keanekaragaman koleksi tanaman eksotik yang tak bisa dinikmati hanya dengan satu kali kunjungan.

Koleksi tanaman yang dimiliki Kebun Raya Cibodas sampai saat ini meliputi 1.162 jenis koleksi kebun, 320 jenis anggrek, 289 jenis kaktus, 22 jenis koleksi tanaman sukulen, dan 103 jenis tanaman paku-pakuan. Ada juga koleksi taman-taman seperti Rhododendron Garden, Sakura Garden, Taxus Garden dan koleksi tanaman eksotik lainnya. Dari sejumlah koleksi tersebut, 114 di antaranya berasal dari Jawa Barat dan di antaranya merupakan tanaman langka. Dalam bidang pendidikan, Kebun Raya Cibodas juga telah membuat program khusus dengan tujuan memberikan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya pelestarian dan pengembangan sumber daya alam. Lewat Program Pendidikan Lingkungan, pesan-pesan konservasi dapat disampaikan dengan menyesuaikan keadaan lingkungan dan kelompok masyarakatnya.

Obyek Menarik
Dari gerbang masuk utama sebelah barat, sebelum menuju ke tempat parkir kita dapat menikmati keindahan pemandangan disekitar kolam air mancur. Setelah itu dengan berjalan kaki kita dapat melihat beraneka pemandangan dan berbagai macam tanaman eksotik, baik yang ada di rumah kaca maupun diluar, atau bisa langsung menuju air terjun Ciismun melewati jalan setapak, sambil menikmati merdunya suara burung.
Dari Pintu masuk utama sebelah timur, kita bisa melihat koleksi bunga sakura, taman Rhododendron, jalan air dan air terjun Cibogo sambil meneruskan perjalanan kearah selatan, setelah itu kita akan melewati koleksi tanaman obat yang memiliki lebih kurang 150 jenis tanaman. Dari sini, kita dapat menelurusi arah jalan yang menuju istal kuda dan bisa langsung menuju ke air terjun Ciismun dengan berjalan kaki. Sungguh pemandangan yang menakjubkan. (PV)
(Foto-foto: Dokumentasi KRC)

AIR TERJUN CIBEREM TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO



Air Terjun Ciberem berada di ketinggian 1.675 mdpl terletak di dalam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango lewat pintu masuk Cibodas.
Air terjun Ciberem ini terdiri dari tiga buah yakni; curug Cidendeng, curug Cikundul, dan curug Cibeurem. Tiga buah sungai menyatu ke bawah membentuk sungai Cikundul.

Arena terbuka di lokasi ini terbentuk oleh beberapa jejak pertemuan lahar. Di sebelah kanan adalah batu-batuan vulkanik dari gn. Pangrango dan di sebelah kiri adalah aliran lahar yang paling akhir dari letusan gunung Gede.

Banyak batu papak lebar dari lava yang tergeletak di sekitar runtuhan tahun 1985, yaitu ketika longsoran batu merusak seluruh pepohonan di dasar air terjun Cidendeng.

Untuk menuju ke air terjun Cibeurem ini dari tempat parkir Kebun Raya Cibodas berjalan ke arah pintu masuk padang Golf, mengikuti jalur pendakian gunung Gede-Pangrango. Setelah berjalan sekitar 150 meter berbelok ke kiri masuk ke gapura Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Berjalan menaiki tangga yang terjal sekitar 10 menit akan sampai di Pos pemeriksaan pendakian Cibodas yang banyak dihuni oleh monyet-monyet.

Setelah membayar tiket masuk ke air terjun wisatawan dapat melanjutkan perjalanan dengan melintasi jalan berbatu memasuki kawasan hutan tropis yang sagat asri.

Setelah berjalan sejauh 1,5 km melintasi kawasan hutan yang sangat asri, terdapat sebuah rawa yang disebut Telaga Biru. Telaga Biru warna airnya bisa berubah-ubah disebabkan oleh tanaman ganggang yang tumbuh didasar danau. Dengan melintasi jembatan kayu sepanjang jalur selanjutnya akan sampai di Rawa Gayang Agung. Jalur jembatan kayu ini sudah mulai rusak, banyak kayu-kayu yang lepas sehingga wisatawan bila kurang berhati-hati bisa terperosok jatuh.

Setelah berjalan di atas jembatan kayu sepanjang kurang lebih 1 km kembali menapaki jalan berbatu hingga sampai di Panyancangan Kuda. Di lokasi ini terdapat persimpangan jalur (pertigaan). ke kanan ke arah air terjun Ciberem, sedangkan arah ke puncak gunung ambil jalur lurus. Berjalan sekitar 30 menit dengan lintasan berbatu yang sedikit menurun, dan di beberapa tempat digenangi air sehingga sepatu bisa basah, maka kita akan sampai di Air Terjun Ciberem yang berada di ketinggian 1.675 mdpl).

TATA CARA KEIKUTSERTAAN


TATA CARA MENGIKUTI PERJALANAN KAMI

JUMLAH PESERTA

Kami membatasi jumlah minimal dan maksimal peserta perjalanan kami. Ini semata-mata agar peserta bisa menikmati perjalanan kami.

PEMBAYARAN

Pembayaran dapat dilakukan 2X. Pembayaran pertama sebagai uang muka adalah 50 % dari biaya, sedangkan sisanya dibayar 2 minggu sebelum hari pelaksanaan.Pembatalan sebelum 2 minggu tanggal keberangkatan maka uang muka akan di kembalikan penuh. Tapi apabila setelah 2 minggu sebelum tanggal keberangkatan tidak bisa dkembalikan dan dinyatakan hangus, kecuali bisa tiket pesawat atau tiket bus yang sudah dipesan ternyata bisa di rembursmen maka uang pembelian tiket akan dikembalikan penuh sesuai dengan aturan yang berlaku di perusahaan penerbangan/perusahaan tansport darat tempat pembelian tiket dilakukan. Keikutsertaan bisa digantikan ke orang lain apabila berhalangan ketika hari keberangkatan, kerugian akibat pergantian nama peserta misalnya tiket pesawat tidak bisa di gantikan dengan peserta pengganti, maka biaya tersebut menjadi beban peserta pengganti.


KEADAAN FORCE MAJEUR

Dalam Pelaksanaan perjalanan dan atau perjalanan belum berjalan dan apabila ada keadaan darurat yang di sebabkan oleh bencana alam, gempa bumi, kerusuhan atau yang diluar kekuasaan penyelenggara dan apabila perjalanan ternyata tidak bisa dijalankan dan di batalkan oleh penyelenggara , maka uang akan dikembalikan sesuai dengan jumlah yang sudah terpakai, dan bisa saja perjalanan dialihkan ke tempat lainnya sesuai dengan kesepakatan

- AKOMODASI
Penyelenggra menggunakan semua Jenis akomodasi, seperti Hotel, Hostel, Penginapan, Homestay, Rumah Penduduk dan tenda untuk di Alam Bebas. Dan penyelenggara dapat mengalihkan ke tempat lain, apabila akomodasi full Booking dan diganti sesuai dengan standar yang ada

- TRANSPORTASI
Penyelenggara menggunakan pesawat komersial, bus umum baik yang ber – AC executive class, bus reguler, truck, mobil carteran, kapal pelni, kapal ferry, perahu nelayan dan juga moda transportasi lainnya.

Jumat, 18 Desember 2009

JADWAL KEGIATAN

KAMI MENYIAPKAN JADWAL KUNJUNGAN DI KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO

1. KAWASAN KEBUN RAYA CIBODAS
SABTU, 23 JANUARI 2010
BIAYA RP 200.000 TERMASUK 1X MAKAN,SNACK DAN KENDARAAN TRANSPORTASI

PEMBAYARAN PERTAMA DITUNGGU PALING LAMBAT TANGGAL 2 JANUARI 2010
SEDANGKAN PELUNASAN TANGGAL 10 JANUARI 2010. MINIMAL 10 PESETA DAN MAKSIMAL 30 PESERTA


2. PERJALANAN DARI CIBODAS KE AIR TERJUN CIBEUREUM
SABTU 30 JANUARI 2010
BIAYA RP 250.000 TERMASUK GUIDE, MAKAN,SNACK DAN KENDARAAN

PEMBAYARAN PERTAMA PALING LAMBAT 9 JANUARI 2010,SEDANGKAN PELUASAN TERAKHIR TANGGAL 17 JANUARI 2010. MINIAL 10 PESERTA DAN MAKSIMAL 30 PESERTA

KEIKUTSERTAAN DAPAT HUBUNGI :dunia.wisata@blogspot.com ATAU SMS 08561873345

PEMBAYARAN DILAKUKAN VIA BCA NO : 2532235449 ATAU MANDIRI 1030004283236 AN DHARONO TRISAWEGO

TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO



Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kalinya diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Keadaan alamnya yang khas dan unik, menjadikan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama.

Tercatat pada tahun 1819, C.G.C. Reinwardt sebagai orang yang pertama yang mendaki Gunung Gede, kemudian disusul oleh F.W. Junghuhn (1839-1861), J.E. Teysmann (1839), A.R. Wallace (1861), S.H. Koorders (1890), M. Treub (1891), W.M. van Leeuen (1911); dan C.G.G.J. van Steenis (1920-1952) telah membuat koleksi tumbuhan sebagai dasar penyusunan buku “THE MOUNTAIN FLORA OF JAVA” yang diterbitkan tahun 1972.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari ekosistem sub-montana, montana, sub-alpin, danau, rawa, dan savana.

Ekosistem sub-montana dicirikan oleh banyaknya pohon-pohon yang besar dan tinggi seperti jamuju (Dacrycarpus imbricatus), dan puspa (Schima walliichii). Sedangkan ekosistem sub-alphin dicirikan oleh adanya dataran yang ditumbuhi rumput Isachne pangerangensis, bunga eidelweis (Anaphalis javanica), violet (Viola pilosa), dan cantigi (Vaccinium varingiaefolium).

Satwa primata yang terancam punah dan terdapat di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango yaitu owa (Hylobates moloch), surili (Presbytis comata comata), dan lutung budeng (Trachypithecus auratus auratus); dan satwa langka lainnya seperti macan tutul (Panthera pardus melas), landak Jawa (Hystrix brachyura brachyura), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), dan musang tenggorokan kuning (Martes flavigula).

Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis diantaranya burung langka yaitu elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan burung hantu (Otus angelinae).

Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977, dan sebagai Sister Park dengan Taman Negara di Malaysia pada tahun 1995.


Pengunjung di Puncak Gunung Gede

Sejarah dan legenda yang merupakan kepercayaan masyarakat setempat yaitu tentang keberadaan Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi di Gunung Gede. Masyarakat percaya bahwa roh Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi akan tetap menjaga Gunung Gede agar tidak meletus. Pada saat tertentu, banyak orang yang masuk ke goa-goa sekitar Gunung Gede untuk semedhi/ bertapa maupun melakukan upacara religius.

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi :
Telaga Biru. Danau kecil berukuran lima hektar (1.575 meter dpl.) terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Danau ini selalu tampak biru diterpa sinar matahari, karena ditutupi oleh ganggang biru.
Air terjun Cibeureum. Air terjun yang mempunyai ketinggian sekitar 50 meter terletak sekitar 2,8 km dari Cibodas. Di sekitar air terjun tersebut dapat melihat sejenis lumut merah yang endemik di Jawa Barat.
Air Panas. Terletak sekitar 5,3 km atau 2 jam perjalanan dari Cibodas.
Kandang Batu dan Kandang Badak. Untuk kegiatan berkemah dan pengamatan tumbuhan/satwa. Berada pada ketinggian 2.220 m. dpl dengan jarak 7,8 km atau 3,5 jam perjalanan dari Cibodas.
Puncak dan Kawah Gunung Gede. Panorama berupa pemandangan matahari terbenam/terbit, hamparan kota Cianjur-Sukabumi-Bogor terlihat dengan jelas, atraksi geologi yang menarik dan pengamatan tumbuhan khas sekitar kawah. Di puncak ini terdapat tiga kawah yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu dan Wadon. Berada pada ketinggian 2.958 m. dpl dengan jarak 9,7 km atau 5 jam perjalanan dari Cibodas.
Alun-alun Suryakencana. Dataran seluas 50 hektar yang ditutupi hamparan bunga edelweiss. Berada pada ketinggian 2.750 m. dpl dengan jarak 11,8 km atau 6 jam perjalanan dari Cibodas.
Gunung Putri dan Selabintana. Berkemah dengan kapasitas 100-150 orang.

Musim kunjungan terbaik: bulan Juni s/d September.

Temperatur udara 5° - 28° C
Curah hujan Rata-rata 3.600 mm/tahun
Ketinggian tempat 1.000 - 3.000 m. dpl
Letak geografis 6°41’ - 6°51’ LS, 106°50’ - 107°02’ BT